Konstruksi Ramping 101

Konstruksi ramping atau lean construction adalah proses penyelesaian proyek terintegrasi yang menekankan kolaborasi antar tim serta stakeholder. Berasal dari istilah produksi ramping, tujuan dari konstruksi ramping ini adalah untuk meningkatkan keuntungan, inovasi, dan produktivitas dari suatu proyek.
Prinsip konstruksi ramping ini diadopsi dari konsep lean production yang dimulai oleh Henry Ford dalam proses produksi Ford Model T di awal tahun 1900-an. Prinsip lean production ini kemudian menjadi lebih terkenal setelah Toyota berhasil melakukan produksi mobil yang efisien setelah Perang Dunia II. Kesuksesan Toyota dalam melakukan lean production ini kemudian dilakukan oleh industri lain, termasuk industri konstruksi.
Prinsip Konstruksi Ramping (Lean Construction)
Prinsip konstruksi ramping sendiri adalah prinsip dari lean production yang sudah disesuaikan untuk industri konstruksi. Berikut ini adalah enam prinsip dari konstruksi ramping.
- Mengidentifikasi value dari sisi customer
Dalam mengerjakan sebuah proyek, tentunya kontraktor selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan customer sesuai rencana dan spesifikasi mereka. Tetapi dalam prinsip lean construction, kontraktor sebaiknya memberikan lebih dari spesifikasi dan keinginan customer. Tidak hanya mengerti apa yang customer ingin bangun, tapi juga mengapa mereka ingin membangun bangunan ini. Tim proyek diharapkan juga bisa memberikan saran yang bisa menambah nilai pada proyek agar bisa lebih baik dari yang sudah direncanakan.
- Menentukan Value Stream
Setelah Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang value yang bisa Anda berikan ke customer, Anda kemudian bisa menyusun proses yang diperlukan agar semua value tersebut sampai ke customer. Dalam prinsip lean construction, ini disebut value stream atau aliran nilai.
Mulai dari tenaga kerja, informasi, peralatan, dan material yang diperlukan, semua kebutuhan dalam sebuah proyek sudah diperhitungkan. Dengan melakukan perincian, bisnis didorong untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting untuk customer. Ini juga memungkinkan bisnis untuk memprioritaskan dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Jika ada langkah atau sumber daya yang dianggap tidak memberi nilai tambah, maka langkah atau sumber daya tersebut dapat dihilangkan, diminimalkan, atau ditingkatkan agar pekerjaan menjadi lebih efisien.
- Menentukan proses kerja (Flow)
Dalam prinsip konstruksi ramping, proses pengerjaan atau workflow adalah salah satu faktor penting. Idealnya, sebuah proyek berjalan dari satu tugas ke tugas lainnya tanpa interupsi atau delay. Jadi dari awal, tim proyek sudah harus tahu proses pengerjaan dari awal hingga akhir. Tujuannya agar pekerjaan bisa berproges dengan lancar. Karena itu komunikasi juga sangat penting karena semua pihak terlibat harus tahu proses kerja dengan detail. Jika ada faktor-faktor yang menyebabkan interupsi dan mempengaruhi jadwal proyek, semua pihak harus tahu sehingga semua bisa menyesuaikan rencana agar tetap dapat bekerja dengan efisien.
- Pull Planning and Scheduling
Sistem pull planning ini digunakan di konstruksi ramping untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan keinginan customer dengan minimal waste atau pembuangan. Pada dasarnya, pull planning adalah memproduksi atau melakukan pekerjaan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan customer.
- Mengurangi Pemborosan Material dan Produktivitas
Sebagai prinsip yang mengutamakan efisiensi, salah satu tujuan dari konstruksi ramping adalah pengurangan pemborosan material. Menganut prinsip konstruksi ramping dapat membantu sebuah proyek untuk mengurangi hal-hal seperti, produksi berlebihan, bahan dan material rusak, transportasi yang tidak perlu, serta material-material yang tidak segera dibutuhkan.
Tidak hanya masalah waste pada lingkungan, konstruksi ramping juga dapat membantu sebuah proyek agar dapat dikerjakan dengan efisien. Ini karena konstruksi ramping meminimalkan hal-hal seperti waktu tunggu, penundaan pekerjaan, dan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin tidak perlu.
- Penerapan Prinsip Yang Berkelanjutan
Prinsip-prinsip yang sudah disebutkan diatas tentunya memiliki pengaruh yang besar dalam proses pengerjaan proyek. Tetapi mereka tentu tidak akan efektif jika prinsip ini tidak diterapkan sampai proyek selesai.
Agar konstruksi ramping berjalan dengan sukses, diperlukan penerapan yang berkelanjutan. Jika ada perubahan yang tidak diduga-duga di tengah proyek, maka proses identifikasi dan penyelesaian juga sebaiknya menerapkan prinsip konstruksi ramping.
Manfaat Konstruksi Ramping
Menurut sebuah studi tentang lean construction di tahun 2018, perusahaan yang menggunakan lean methods menyelesaikan 45% proyeknya lebih cepat dan 70% nya selesai dengan budget yang lebih murah.
Selain itu, masih ada lagi beberapa manfaat konstruksi ramping sebagai berikut:
- Meningkatkan Keselamatan di Lapangan
Pada dasarnya, konstruksi adalah industri yang penuh dengan risiko kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu menggunakan prinsip konstruksi ramping yang mengutamakan komunikasi dan koordinasi yang jelas, konstruksi ramping bisa meningkatkan keselamatan pekerja.
- Biaya Proyek yang Lebih Murah
Dengan prinsip konstruksi ramping yang menggunakan pull planning dan fokus pada pengurangan waste, konstruksi ramping juga membantu mengurangi biaya pekerjaan proyek sebuah konstruksi. Dengan mengatur flow kerja, perusahaan kontraktor bisa mengatur biaya proyek dengan lebih pasti. Selain itu, pull planning juga memastikan bahwa tidak ada produksi berlebih dan hanya material dan komponen yang diperlukan yang dikirim ke lokasi proyek.
- Manajemen Proyek Yang Lebih Baik
Menggunakan prinsip konstruksi ramping dapat membantu mendukung manajemen proyek yang lebih baik. Dengan komunikasi efisien antar pihak, serta pemantauan yang lebih baik, dan perhatian terhadap sumber daya, konstruksi ramping dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Meningkatkan Kepuasan Customer dan Tenaga Kerja Yang Terlibat
Dalam konstruksi ramping tentunya kepuasan customer adalah hal yang penting. Bekerja sama dengan customer serta berbagai pihak yang terlibat membantu memastikan proyek selesai sesuai dengan harapan mereka. Selain customer, tenaga kerja yang terlibat juga pasti merasa puas dengan hasil kerja mereka yang berjalan dengan lancar.
Dari bahasan diatas, kita bisa melihat bahwa perencanaan proyek adalah bagian penting dari kesuksesan suatu proyek. Sekarang, teman-teman bisa merencanakan proyek dengan lebih mudah dan efisien menggunakan Rencanakan.id!
Rencanakan.id adalah sebuah aplikasi software yang bisa Anda gunakan untuk mendukung perencanaan anggaran biaya. Dengan antarmuka yang intuitif dan terintegrasi dengan berbagai platform, Anda sebagai kontraktor bisa menghitung estimasi biaya proyek dengan lebih efisien. Anda bisa mengkalkulasi biaya yang diperlukan seperti biaya bahan bangunan, upah pekerja, dan peralatan. Anda juga bisa memantau progres proyek secara visual sehingga Anda bisa memastikan pencapaian target tepat waktu. Selain itu, semua data di Rencanakan.id juga terenkripsi sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang keamanan data. Yuk, langsung daftar dan coba hitung RAB dengan Rencanakan.id!